12/15/2014

5 Perbedaan Pacaran Zaman Dahulu Dengan Zaman Sekarang



Saat pasangan lo mengikrarkan hubungan kalian menjadi sepasang kekasih, gue yakin idung lo megar-megar, kembang kempis ngabisin jatah napas orang – orang disekitar lo dan gak jarang senyum-senyum kecut yang menutupi rasa bahagia lo sebagai seseorang yang telah mengakhiri masa-masa krisis dimana lo gak lagi dicap sebagai kaum jomblo dan beralih menjadi manusia seutuh nya karena punya pasangan. Pasti rasanya membahagiakan ya mblo, ehh ciyeeee yang udah punya pacar sekarang ciyee ciyee. Eitss, tapi jangan seneng dulu! Lo pikir dengan status lo sekarang yang udah pacaran, lo aman gitu? Enggak!! Anak zaman sekarang pacarannya lebih bahaahhhya!!

PE-DE-KA-TE
Pedekate adalah masa pendekatan. Dimana si cowok yang tertarik dengan si cewek akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan hati si cewek. Anak-anak zaman dulu biasanya punya cara unik buat melakukan pendekatan. Tapi gak sedikit juga anak zaman sekarang yang mencontoh cara pendekatan tersebut.

Misalnya anak zaman dulu akan pura-pura pinjem buku catetan, padahal setelah dia mendapatkan buku catetan tersebut, itu buku gak bakal disalin, cuma dipantengin tulisan-tulisan si gebetan lembar demi lembar. Setelah puas liat-liat tulisan sang gebetan, si peminjam biasanya akan menulis kata-kata dibagian belakang buku misalnya “terimakasih ya bukunya!” atau digambar-gambar lah buku catetan tersebut dengan penuh perasaan. Gak cuma pura-pura minjem buku, anak zaman dulu juga punya teknik telpon salah sambung atau kenalan salah orang yang berujung kenalan dan mendapat nomor telpon. Tapi, biasanya cara ini udah dianggap basi, menurut anak zaman sekarang.

Kalau zaman sekarang, cara pedekatenya udah terang-terangan dan lebih frontal. Misalnya kita sebut aja pria itu “TERONG” naksir wanita bernama “CABE”, cabe adalah primadona di sekolahan favorit terong. Terong yang notabene nya pemain basket dan sering melihat cabe mondar-mandir akhirnya timbul rasa penasaran dan jantung yang berdebar-debar ketika melihat si cabe. Tanpa basa-basi si terong langsung menghampiri si cabe dan memberanikan diri menanyakan nomor handphone serta alamat rumah. Adapun cara lain yang terong lakukan untuk ngedeketin si cabe. Misalnya si cabe yang ikut acara baksos lagi cari orang buat jadi sponsor, si terong yang udah kadung jatuh cinta tanpa pikir panjang langsung meng-iyakan tawaran menjadi sponsor.

Terong melakukan tebar pesona dan menarik perhatian si cabe. Tapi sayang, cabe gak menaruh hati pada terong. Terong gak putus asa, dia melakukan pendekatan lainnya. Setibanya cabe dirumahnya setelah pulang eskul basket, cabe mendapati terong sedang main catur bersama ayah cabe, disini terong menang satu point untuk mendapatkan hati si cabe. Cabe pun, akhirnya berpikir ulang dan menaruh simpati pada terong. Sebelum jadian, cabe ingin dibelikan sesuatu yang mahal, mengamini permintaan cabe tersebut, terongpun mengeluarkan isi tabungan yang ia miliki untuk membelikan iphone 6. Setelah mendapatkan barang tersebut, cabe gak bisa bohongi dirinya yang sama sekali tidak tertarik pada terong. Kenyataannya si cabe gak suka laki-laki melainkan wanita, eyyyyaaaaa.. krik krik krik

PENGAKUAN = NEMBAK = JADIAN
Anak zaman dulu yang ngerasa keche di eranya, tidak mengenal kata “nembak”! Ya! Gak ada acara penembakan kaya yang pernah di siarin salah satu stasiun televisi swasta, kalo lo dulu tau acaranya, lo pasti tau juga siapa host nya? Iya bener! Inisialnya CICI PANDA. Acara itu cukup ngehits banget! Setiap acara itu dimulai, biasanya cewek-cewek udah siap duduk mantengin tipi sambil sediain tisu jaga-jaga ada adegan romantis yang mengharukan dan para cowok-cowok udah siap nyatet jurus buat menaklukan pujaan hatinya.

Menurut wawancara gue ke nyocap, anak – anak muda zaman dulu gak suka nunjukin perasaan nya secara terang-terangan, jadi sering kali mereka gak pernah pacaran tapi saling suka dan mendoakan satu sama lain. Menurut mereka “status hubungan” itu gak terlalu penting, masih tabu untuk diumbar dan gak perlu seluruh penjuru dunia tahu bahwa mereka saling mencintai. Yang penting pasangan mereka dan Tuhan tahu, hati nya milik siapa. Jika dirasa mereka saling serius, naik tahaplah mereka ke jenjang pernikahan gak ada itu penembakan kaya acara-acara katakan cinta. Pstttssss, bahkan gak sedik pasangan muda-mudi yang berpacaran sembunyi-sembunyi lho!

Nah, kalo anak muda zaman sekarang macem lo, untuk menunjukan bahwa “dia punya gue” itu penting! Bahkan, kalau perlu semua orang tahu. Lo bakal umbar status hubungan lo di depan public! Ngaku deh! Itu apa, facebook, twitter, instagram, path lo isinya pacar lo mulu? Biar apa gitu lo pasang-pasang? Biar ngalahin Anang-Ashanti gitu? Okelah gue gak bakal ikut campur tentang hubungan kalian, toh gue bukan siapa-siapa yang coba ingin mengusik kebahagian kalian, apalah gue. Gue bagai serpihan upil yang bisa kalian buang kemana aja, suka hati dan mengering. Tapi asal lo tau, gak selamanya ketika kalian ditembak, terus hubungan kalian bakal baik-baik aja. Inget gak ada yang tahu kedepannya, bisa aja bulan depan pasangan lo selingkuh sama sahabat lo sendiri, aooouuuuuchh! Jadi jangan lah mengumbar kemesraan didepan umum, dan menghambur-hamburkan duit buat acara penembakan, karena sejatinya cinta yang tulus bukan karena tubuh yang mulus..

KOMUNIKASI
Meskipun zaman dulu belum ada smartphone dan teknologi belum berkembang kaya sekarang ini. Namun anak-anak muda zaman dulu punya cara sendiri buat berkomunikasi dengan orang yang mereka suka. Salah satu dengan cara surat-suratan atau tukeran diary. Ya, bahkan menurut gue cara ini cukup romantis dan lebih greget dibandingin anak muda zaman sekarang yang kalo kangen tinggal skype atau video call. Bahkan gue sendiri suka iseng nulis surat cinta buat pacar gue dan lo tau? Gak tau lah ya, gue belom cerita. Jadi, si surat-surat dengan tulisan tangan super keche buatan gue dia taro di dompet dia, gue tau cara ini jadul banget tapi, ini efektif kok, biar pacar lo gak bosen ngeliat muka lo terus dilayar handphone nya.

Tapi, gue sebagai anak muda yang masih polos, unyu dan menggemaskan juga gak pungkiri bahwa gue merasa beruntung berada di zaman sekarang yang udah serba canggih dan modern ini. Jujur aja, hubungan jarak jauh itu gak mudah, selain menggoda iman dan membuat kita terserang penyakit malarindu yang gak berkesudahan. Ya gak ada pilihan lain, selain mengatasinya dengan chatting, dan tatap muka meskipun hanya lewat layar smartphone. Terimakasih Whatsapp, BBM, Line, YM, SKYPE, WeChat, dan semuanya yang gue gak bisa sebutkan satu-persatu, terima kasih karena kalian telah memudahkan kami anak-anak muda unyu yang haus akan belaian. *lhoooo

GALLERY FOTO SAAT KANGEN
Lo yang muda di zaman 80’an – 90’an pasti inget banget cara mengabadikan moment bersama bokin atau gacoan, faktanya selain kalian tua, emang ribet banget buat menghasilkan suatu foto yang keche. Pertama lo harus beli dulu isi rol film, terus jepret tanpa tahu hasilnya kaya gimana, entah lo lagi merem, bibir lo lagi monyong ke samping, idung lo lagi kembang - kuncup, rambut lo lagi megar kaya rambut singa semua nya gak bisa di delete. Lo cuma bisa nunggu hasilnnya setelah selsai di cuci cetak. Ketika semua selsai lo hanya bisa membagi dua hasil foto tersebut dan masing-masing memajang fotonya di dompet. Jadi kalau rindu melanda? Lo tinggal buka dompet, sambil memandang foto si gacoan dengan tatapan nanar dan ingus yang mulai naik turun. Terus kalau gak bisa tidur? Buka aja lagi dompetnya barang kali dengan buka dompet tidur lo jadi lebih cepet karena liat sisa uang didompet tinggal serebu perak, eyyyyaah lhoo

Lagi-lagi kemajuan teknologi mempermudah anak-anak muda zaman sekarang. Smartphone canggih sekarang ini bisa memudah para pasangan yang dilanda asmara. Apalagi, dengan adanya camera depan! Banyak gaya dengan pose-pose sama yang di foto secara berulang-ulang dan bikin eneg orang-orang sekitar yang melihat lo sama pacar lo itu! Belom lagi foto lo berdua dipasang jadi profile pict Line, Whatsapp, BBM, Twitter, Facebook, Instagram, Path, dan jejaring social lainnya. Hadeuuuhhh, ucinglah pala awa. Sah, sah aja sih, tapi tolong berpri ke jombloan ya gaes! Hargai mereka yang masih mencari ceceran hati yang dibuang oleh tuannya. Kalian enak, kalo kangen bisa liat gallery foto dan langsung hubungin pacar kalian. Coba kalo jomblo? Kalo mereka kangen mereka harus hubungi siapa? Pacar kalian?

TEMPAT PACARAN
Buat mereka yang muda di zaman dulu, tempat pacaran mereka bisa dihitung dan gak terlalu banyak, mereka lebih menyukai keramaian. Misalnya, tempat keramaian pertama yakni ke tempat layar tancep. Kedua, ke tukang bakso pinggir jalan. Ketiga, kelapangan atau taman, dan masih ada lagi yang gak bisa gue sebutin karena masing-masing pasangan punya tempat favorit tersendiri. Bagi para cowok-cowok macho zaman itu, kendaraan sakti saat hendak berkunjung ke rumah bokin selain motor adalah “sepeda”. Dengan angin yang bertiup dan berhembus menyibak rambut-rambut klimis sambil diiringi sesekali siulan merdu, biasanya cowok-cowok yang hendak ngapel membawa buah tangan untuk sang pacar dan calon mertua. Sesampainya dirumah sang bokin, biasanya disambut oleh orang tua si pacar, dan orang tua pacar gak akan membiarkan anak-anak mereka berdua-duan, jadi para orang tua akan ikut nimbrung ngobrol sambil mengenal calon pasangan anaknya lebih jauh.

Berbeda dengan anak-anak zaman sekarang yang lebih menyukai tempat-tempat sepi, misalnya kuburan, gudang tua, hutan dan selanjutnya lo bisa isi sendiri sesuai keinginan lo dan tempat favorit lo sama pacar. Bukan cuma tempat-tempat sepi, yang sedang di gandrungi anak muda zaman sekarang. Adapun, tempat yang di iringi musik  jedak-jeduk, dan cahaya lampu yang minim, dan goyangan-goyangan dramatis menjadi salah satu pemandangan syahdu, serta ditemani teh-teh bersoda yang menjadi pilihan anak muda saat ini. Tapi gak semua anak muda menyukai tempat tersebut kok, alternative lainnya anak-anak muda zaman sekarang ada yang memilih untuk pergi ke tempat gym bersama pacarnya untuk membakar lemak mereka yang sudah tertimbun selama seminggu, bakar lemak bukan bakar cemburu yes. Setelah puas membakar lemak dan berkeringat mereka anak muda yang sedang memadu kasih akan pergi ke restoran untuk memilih menu makanan yang paling mahal dan mengenyampingkan gengsi demi bisa update di media social sambil mengkerutkan dahi dan memonyongkan bibir dan bergumam, makanan disini enak ya, recommended banget! Padahal dalam hati pacar lo udah menjerit bingung gimana bayarnya, haha

Okey itu lah beberapa perbedaan pacaran zaman dulu dengan pacaran zaman sekarang, ada norma-norma yang bergeser seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi. Yang terpenting, kita harus pintar memilah milih mana yang pantas dilakukan dan mana yang tidak perlu dilakukan. Ingat-ingat pesan mama ya gaes!

Boleh pamer gak? Bodo amat, lo jawab boleh apa engga. Haha, Alhamdulillah untuk pertama kalinya buat seorang yang doyan nulis tapi gak suka baca, tulisannya di muat di majalah online. Hihi, thanks yes majalah bujang. Jangan lupa ya gaes di download majalah bujang, buat kalian yang haus akan informasi cuus santronin majalah mereka http://www.majalahbujang.com/