1/02/2019

Tanjung Bira, Bulukumba

“Yah, tahun baruan kita kemana yah?” Tanya gue sambil elus – elus perut di kasur sembari menatap wajah ayahnya si kakak dengan tatapan memelas dan nanar, seolah mengisyaratkan ‘pergi kemana kek gitu’ wkwk. 
"Lagi musim hujan, liat nanti ya. Kalau gak hujan kita pergi ke Bira", okey malam itu, gue berhasil sedikit merayu ayahnya kakak untuk ngajak malam tahun baruan keluar. Baru kali ini gue ngerasain pergantian tahun baru di daerah orang dan berdua si ayah. Dan percakapan malam itu, berlalu begitu saja.
Selang beberapa hari, di tanggal 31 Desember 2018 yang harusnya semua karyawan pulang setengah hari, tapi ayah jam 6  sore aja masih dikantor dan belum bilang 'A' dan gak bilang 'B', gue sih harap - harap cemas, pengen diajak ayah kemana gituu. EH, Tapi bener aja. Tiba - tiba si ayah WhatsApp dan ngabarin malam ini kita jalan ke Bira. Okeseep, jam 8 malam belom siap - siap. wkwkwkwkwk. 
Malam itu, BUMIL yang genap 30 minggu menjadi rumah untuk si kakak ditemani ayah, Pak Budi, Irul dan Adnan melakukan perjalanan dari Barombong 'perumahan eike', menuju Tanjung Bira dengan rute perjalanan GOWA - TAKALAR - JENEPONTO - BANTAENG dan BULUKUMBA! Perjalanan menuju Tanjung Bira bener - bener sepi. Beda banget kalau lo jalan di Jakarta yang kemana - mana macet :p hihihihi, Perjalanan start jam 09.00 dan sampai penginapan jam 01.30. 

Sebelum masuk ke area Pantai, lo akan menemukan sebuah pos dan kalian harus bayar uang masuk. Kemarin gue, (5 orang + 1 mobil) membayarkan uang sebesar Rp 70,000. Dan sayangnya semua penginapan harganya naik tcuy saat malam tahun baru. Penginapan yang biasanya Irul tempati harganya Rp 300,000 tapi malam itu harga satu kamar Rp 500,000. Gak apa -apa lah yahhhh :"D 

Ini tempat penginapan kita, namanya PANDA BEACH II. Kamar mandinya bersih, kasurnya juga not bad lah, dapat sarapan paginya nasi goreng, tapi sayang AC nya kurang dingin. HHUHUHU BUMIL gerah. Good news nya, pemandangan depan penginapan langsung pantai tcuy! (isi kamarnya gak sempet foto, sorry
Dan ini pemandangan depan pantainya, indah kan tcuyyy :D BUMIL, disuguhi pemandangan yang bikin mata suegeer buanget di pagi hari. Warna pantainya masih jernih dan biru ditambah pasirnya yang lembut serta berwarna putih bener-bener vitamin sea banget :p

Hari itu, matahari gak nongol. Cuacanya mendung dan adem bener, ditempat ini kalian juga bisa menyewa banana boat seharga Rp 100,000 ,  Donat boat seharga Rp 150,000 dan kapal untuk snorkeling serta menyebrangi ke pulau seharga Rp 350,000 untuk 5 - 6 orang (Harga snorkeling sendiri Rp 25,000/orang). Tempat ini cocok banget buat kalian yang mau berlibur bareng keluarga tercinta sih, menurut gue. Karena, masih sepi dan airnya jernih  - gak kotor. Bisa jadi alternatif liburan kalian nih kalau ke Sulawesi Selatan :D 

Kemarin perjalanan ke Tanjung Bira menggunakan mobil, kita cuma sekali isi bensin (sampai full), disepanjang perjalanan menuju Tanjung Bira kalian akan menemukan banyak penjual garam di sisi kanan dan kiri, gak cuma itu! Ada juga penjual rumput laut lho gaiiss! 
DAN, kata Irul biasanya pada sore dan malam hari banyak Kepiting SOKA lho gaes yang suka berkeliaran mencari makan. Gue sih dua kali menemukan kepiting soka ditengah jalan saat malam hari, menuju penginapan. Tadinya mau ditangkap Irul, tapi sayang mobil melaju dengan cepat. KALAU MAS ALAN, udah gue wanti - wanti. "JAN MACEM - MACEM! Jangan nangkep, nyakitin atau aneh-aneh!!" hahaha, meskipun hati kecil gue, gue juga pengen ikutan nangkep kepiting nya :p Lanjutssss, cek blog gue tentang Tebing Apparalang gais, klik disini!